Minggu, 06 Mei 2012

__hanya sebuah cerita__

Tuhan. . . . .
dalam hitungan detik, aku merasakan betapa aku begitu lemah. . .
sekuat apapun berusaha, beberapa  masa lalu yang datang
tetap saja mengganggu pikiranku


Tuhan. .. . .
aku selalu berusaha untuk tidak memikirkannya
namun masih ada sesak yang di rasa
tolong aku Tuhan. .. .
ambil rasa itu dari hatiku, dari pikiranku. . .


Tuhan. . . . .
mungkin aku pernah mengaguminya walau sesaat
dan  menyangkal rasa yang ada
aku hanya mencoba memakai logika


satu hal yang aku kecewakan dalam dirinya Tuhan,
dia tak mencariku setelah  tak lagi bersamanya
atau memang dia begitu marah. . . .


Tuhan. . . .
aku hanya merasa, hanya dia yang menyayangiku apa adanya
tanpa aku merubah apa yang ada dalam diriku
tanpa aku harus menjadi orang lain dan menyenangkan hatinya


dia menghilang. . . .
dan aku menginginkannya


beberapa waktu yang lalu aku bertemu lagi dengannya Tuhan. . .
dan tatapan itu . ..
aku masih menemukan kekaguman yang terpancar di mata itu
aku ingin  merasakannya Tuhan
merasakannya. . . . 


Tuhan. . . .
bila kesempatan itu masih ada. . . .
atau memang tidak akan pernah ada
biarkan aku  menjalani semuanya dengan tenang. . . .





(__. . . .  . . . . .  . . . . . . . . __)
*aku tak pernah menginginkan seseorang seperti apa pernah keluar dari mulutku, aku mengatakannya karna aku begitu kecewa denganmu. .__



Senin, 16 April 2012

fourteen and fifteen. .. ._Ap.2012_

Terkadang kita  tidak tau apa yang kita pikirkan. Kita selalu berusaha untuk memahami orang lain atau sebaliknya. Sulit melakukan itu semua, sulit membuktikan apa yang ada dalam pikiran kita. Saya tidak lagi menyebutnya sebagai 'harapan'. Beberapa perkataan dari seseorang menjadikan saya sadar bahwa semakin tinggi harapan yang kita kembangkan terhadap sesuatu, akan semakin sakit yang akan kita rasakan jika tidak sesuai dengan kenyataan. Memang benar, dan itu sudah sejak lama saya pikirkan, jauh sebelum saya mendengarkan hal-hal yang saya dengar, tetapi seringkali saya abaikan. Sebagai wanita, sejatinya saya sangat memerlukan suatu perasaan yang tulus dari seorang yang mereka sebut sebagai 'pria'. saya hanya mencoba mempercayai keadilan yang diberikan Tuhan. Sebuah perasaan yang sampai sekarang sulit untuk saya mengerti. Saya tidak membutuhkan cinta, saya hanya memerlukan kebahagiaan.

Saya mempercayai Tuhan selalu memberikan yang terbaik, dan kita selalu di arahkan pada jalan yang pada akhirnya membawa kita  menuju kebahagiaan. Selalu ada pilihan.

Sebuah kenangan yang saya pilih, tidak ada penyesalan di dalamnya. Saya menganggapnya sebagai sesuatu yang ingin saya alami. Saya memilih jalan itu. Saya merasakannya, ada rasa manis yang terkadang menyesakkan. Tak ada logika. Ada kenyamanan di dalamnya, namun sulit saya jabarkan.

Saya tidak ingin mempercayai siapapun. Terlalu beresiko jika saya melakukannya. Saya hanya ingin mengalami sesuatu yang 'berbeda', dan itu menjadi pilihan.

Pada Akhirnya nanti, itu semua hanya sebuah kenangan. . . .